Senin, 28 Maret 2016

Klipping Berita (28 Maret 2016)

Kota Bogor Punya Kelas Karater, Zulkifli Hasan Berharap Hal Itu Diikuti Kepala Daerah Lain
Senin, 28 Maret 2016 16:43
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengapresiasi langkah  Wali Kota Bogor Bima AryaSugiarto yang mengadakan kelas karakter di Kota Bogor.
"Ini baru yang pertama di Indonesia, ada wali kota yang mengadakan kelas karakter. Semoga diikuti oleh kepala daerah lainnya," kata Zulkifli Hasan, saat acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan Seminar Pembangunan Karakter, di Gedung Harmoni Yasmin, Senin (28/3/2016).
Ia juga mengatakan, bahwa pendidikan karakter bagi anak sangat penting, sehingga wajib untuk diberikan di sekolah-sekolah.
"Pembentukan karakter ini ada dalam empat pilar MPR RI, dan sosialisasinya tidak bisa kalau hanya dilakukan oleh MPR, semua pihak harus ikut mensosialisasikannya," kata dia.
Namun, kata dia, empat pilar tersebut harus disampaikan dengan cara yang sesuai dengan perkembangan zaman.
"Misalnya tawuran, kita sampaikan kalau budaya tawuran itu bukan Indonesia, caranya bisa melalui media sosial," jelasnya.

---------------------------------------------------------------------------------

Pagi Ini Bima Arya Akan Hadiri Pelantikan Pengurus DHC BPK 45 Kota Bogor

Senin, 28 Maret 2016 07:01

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Hari ini, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dijadwalkan menghadiri acara pelantikan pengurus Dewan Harian Cabang (DHC) Badan Penerus Pembudayaan Kejuangan (BPPK) 45 Kota Bogor.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto bersama Ketua MPR yang juga Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan saat menghadiri acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan Seminar Pembangunan Karakter, di Gedung Harmoni Yasmin, Kota Bogor, Senin (28/3/2016)


http://bogor.tribunnews.com/2016/03/28/bima-arya-batal-bertarung-di-jakarta-begini-yang-dikatakannya

---------------------------------------------------------------------------------

Sosialisasi Empat Pilar MPR
Senin, 28 Maret 2016 16:37 WIB | 224 Views



Sosialisasi Empat Pilar MPRKetua MPR Zulkifli Hasan (kiri) berbincang dengan Walikota Bogor, Bima Arya (kanan) disela-sela kegiatan Sosialisasi Empat MPR dan seminar pembangunan karakter melalui pemahaman empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di Kota Bogor, Jabar, Senin (28/3). Kegiatan yang diikuti dari berbagai kalangan tersebut untuk menginisiasi potensi dan kekuatan kelembagaan pemerintah daerah dan otonomi daerah dalam membina karakter secara utuh dan baik. (ANTARA FOTO/Jafkhairi)

---------------------------------------------------------------------------------

Senin, 28 Maret 2016, 14:00 WIB
Kritik Ketua MPR kepada Kepala Daerah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memuji dan mengapresiasi perjuangan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto karena tak pernah lelah dan terus memperjuangkan utuhnya karakter bangsa. 

"Di Bogor, Arya Bima bahkan membuat kelas karakter dan sekolah karakter. Baik di kelas karakter maupun sekolah karakter, ini siswa-siswinya selalu dibekali masalah nilai-nilai Pancasila yang diajarkan para pendiri bangsa. Mereka juga diberikan pengenalan terhadap nilai-nilai dan budaya bangsa," kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan saat memberikan materi sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Kota Bogor, Senin (28/3).

Saat ini, kata Zulkifli, banyak kepala daerah yang melupakan pendidikan karakter bangsa. Sangat banyak kepala daerah yang tidak memikirkan persoalan tersebut, apalagi berkontribusi dalam mempertahankan keutuhan karakternya.

Mereka menganggap Pancasila merupakan milik orang-orang tua dan menyosialisasikan Pancasila merupakan tugas MPR saja. Karena itu, kepala daerah tidak perlu memikirkan soal jati diri dan karakter bangsa.

"Karena itulah, kemudian muncul penghinaan terhadap simbol-simbol negara oleh anak bangsa Indonesia sendiri. Itu menjadi bukti bahwa Pancasila memang perlu disosialisasikan," kata Zulkifli menambahkan.

Karena itu, ke depan, Zulkifli berharap masalah Pancasila, masalah pendidikan karakter bangsa, harus menjadi perhatian semua kalangan. Terlebih para kepala daerah, baik bupati, wali kota, maupun gubernur.

---------------------------------------------------------------------------------

28 Maret 2016
Ketua MPR RI Apresiasi Sekolah Karakter
Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan sangat mengapresiasi Walikota Bogor Bima Arya yang telah meluncurkan Sekolah Karakter. Hal tersebut disampaikannya saat konferensi pers usai kegiatan sosialisasi empat pilar MPR-RI dan seminar pembangunan karakter melalui pemahaman empat pilar kehidupan berbangsa dsn bernegara di Gedung Harmoni Yasmin, Bogor Barat, Senin (28/03/16).
“Semoga sekolah karakter ini menjadi pionir dan bisa diikuti sekolah-sekolah yang ada di daerah lain. Oleh karena itu, saya mengapresiasi Walikota Bogor Bima Arya,” kata Zulkifli.
Dengan adanya sekolah karakter ini, lanjutnya, maka diharapkan kedepan tidak akan terjadi lagi kasus-kasus kenakalan remaja, dalam hal ini para pelajar, seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga perilaku seks bebas.
“Kasus-kasus lainnya seperti pelecehan simbol-simbol negara bahkan kasus terorisme sekalipun tidak akan terjadi lagi dengan adanya penguatan karakter yang diawali dari lingkungan sekolah tersebut,” pungkas Zulkifli. (Donni)

 --------------------------------------------------------------------------------

Kritik Ketua MPR untuk Para Kepala Daerah

By adip - Senin, 28/03/2016 | 15:17 WIB

radarlampung.co.id- Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mendapat pujian dari Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Zulkifli menilai, Bima tak pernah lelah dan terus memperjuangkan utuhnya karakter bangsa.
Di Bogor, Arya Bima bahkan membuat kelas karakter dan sekolah karakter. Baik di kelas karakter maupun sekolah karakter, siswa-siswinya selalu dibekali nilai-nilai Pancasila yang diajarkan para pendiri bangsa.
“Mereka juga diberikan pengenalan terhadap nilai-nilai dan budaya bangsa,” ujar Zulkifli Hasan saat memberikan materi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Gedung Haormoni Yasmin Kota Bogor pada Senin (28/3). Ikut hadir pada acara tersebut Waki Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Saat ini kata Zulkifli, banyak kepala daerah yang melupakan pendidikan karakter bangsa. Sangat banyak kepala daerah yang tidak memikirkan persoalan bangsa, apalagi berkontribusi dalam mempertahankan keutuhan karakter bangsa.
Mereka, kata Zul, menganggap Pancasila merupakan milik orang-orang tua. Dan mensosialisasikan Pancasila merupakan tugas MPR saja, karena itu kepala daerah tidak perlu memikirkan soal jatidiri dan karakter bangsa.
“‘Karena itulah kemudian muncul penghinaan terhadap simbol-simbol negara oleh anak bangsa Indonesia sendiri, itu menjadi bukti bahwa Pancasila memang perlu disosialisasikan,” kata Zulkifli menambahkan.
Karena itu ke depan, Zulkifli berharap masalah Pancasila, masalah pendidikan karakter Bangsa harus menjadi perhatian semua kalangan. Terlebih para kepala daerah, baik bupati, walikota, maupun gubernur. (jpnn/adi)


---------------------------------------------------------------------------------

Zulkifli Hasan Sesalkan Simbol Negara Dijadikan Lelucon

http://kendaripos.co.id/2016/03/zulkifli-hasan-sesalkan-simbol-negara-dijadikan-lelucon/
KENDARINEWS.COM, BOGOR – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) prihatin dan menyayangkan terjadinya pelecehan bahkan lelucon terhadap simbol-simbol negara.
Hal itu ditegaskan Ketua MPR Zulkifli Hasan pada Sosialisasi empat pilar MPR dan seminar pembangunan karakter melalui pemahaman 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara serta  pelantikan pengurus dewan harian cabang Badan Pengurus Pembudayaan Perjuangan 1945 Kota Bogor, di Gedung Harmoni Yasmin, Bogor, Senin (28/3).
Acara ini dihadiri oleh Walikota Bogor, Arya Bima Sugiarto serta jajaran pejabat Muspida.
“Simbol-simbol negara dilecehkan dan malah dijadikan lelucon. Atas kejadian  ini tentunya kita menyesalkan dan prihatin,” tegas Zulkifli Hasan.
Menurut dia, persoalan itu terjadi tidak bisa dilepaskan dari buah reformasi yang terjadi di republik ini tahun 1998. Memang diakuinya, reformasi memberikan banyak kemajuan namun roh kebangsaan yang dibangun para pendiri bangsa mulai terkikis dari sanubari rakyat Indonesia.
“Kondisi seperti itu tidak bisa kita biarkan,” katanya.
Pada bagian lain, Zulkifli Hasan, yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini, mengingatkan kembali kalau Indonesia adalah negeri yang kaya raya dan tak ada duanya di dunia ini.
Tak hanya kekayaan alam, Indonesia negara yang memiliki belasan ribu pulau, kaya aneka suku dan bahasa. Namun semuanya berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Perbedaan itu, bukan menjadi duri dalam daging namun menjadi alat pemersatu. Kita berbeda tapi tetap satu,” demikian Zulkifli Hasan.[wid]


---------------------------------------------------------------------------------


26 Maret 2016
Digelarnya sosialisasi empat pilar MPR-RI dan seminar pembangunan karakter melalui pemahaman empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara ini memiliki satu tujuan utama. Seperti disampaikan ketua panitia Jana Sugiana, sosialisasi ini bertujuan untuk menginisiasi segenap potensi dan kekuatan kelembagaan pemerintah daerah dan otonomi daerah dalam membina karakter secara utuh dan baik.
“Melalui kegiatan ini juga untuk mewujudkan rasa nasionalisme, yaitu mewujudkan masyarakat yang beretika, berbudaya dan bermartabat berdasarkan falsafah pancasila,” jelas Jana dalam sambutan pembukaan sosialisasi tersebut di Gedung Harmoni Yasmin, Bogor Barat, Senin (28/03/16).
Dalam rangka mewujudkan kebudayaan nasional Indonesia pula, terang Jana, telah diterbitkan payung hukumnya. Yaitu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 10 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelestarian Tradisi.
“Dasar hukum dari hal tersebut yaitu Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otoritas Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonomi,” papar Jana.
Dasar hukum lainnya, lanjut Jana, adalah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 99 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.
Peserta sosialisasi ini terdiri dari Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, pengurus HDC 45 Kota Bogor, siswa kelas berkarakter berikut guru pembimbingnya, para kepala sekolah SMA/ SMK negeri dan swasta se-Kota Bogor. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar